Minggu, 08 Desember 2013

MODUL 8 PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN SIM



MODUL 8
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN SIM

METODOLOGI BANGSIS SIM

Metodologi adalah :
Kesatuan metode, prosedur, konsep pekerjaan, serta aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau disiplin ilmu yang lain.

Metode adalah :
          Suatu cara, teknik yang sistematis untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi Pengembangan Sistem adalah :
Metode atau prosedur yang digunakan dalam mengembangkan suatu sistem informasi.

Dalam mengembangkan suatu system informasi perlu digunakan suatu metodologi sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan system. Dengan mengikuti metode atau prosedur yang diberikan oleh metodologi, pengembangan system diharapkan dapat berhasil. Urutan-urutan prosedur pemecahan masalah ini sering disebut dengan istilah ALGORITHMA.

TAHAPAN BANGSIS SIM

  1. Tahap Investigasi Sistem
    1. Studi awal (initial investigation)
    2. Stude kelayakan (feasibility study)
  2. Tahap Analisis Sistem
    1. Pembahasan sistem yang berjalan
    2. Menentukan kebutuhan sistem baru
    3. Membuat rancangan sistem baru.
  3. Tahap Perancangan Sistem
    1. Rancangan dan spesifikasi teknik
    2. Pembuatan dan pengetesan program.
    3. Training user
  4. Tahap Implementasi Sistem
    1. Melakukan test sistem.
    2. Pemasangan dan peralihan sistem
    3. Review hasil implementasi
    4. Laporan pembangunan sistem.




PENDEKATAN BANGSIS SIM
Terdapat beberapa pendekatan yang ada untuk mengembangkan system informasi yaitu :
  1. Pendekatan Terstruktur
  2. Pendekatan Bottom Up dan Top Down.(Metodologi Berorientasi Objek)

  1. Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
Karena banyak terjadi permasalahan di pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan system yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi beberapa alat dan teknik supaya berhasil. Pendekatan yang dimulai dari awal tahun 1970 ini disebut pendekatan terstruktur.

  1. Pendekatan Bottom-Up dan Top-Down
Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional di mana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
Pendekatan ini juga merupakan cirri pendekatan klasik. Bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah lebih dulu. Informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan atas-turun (top-down approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka selanjutnya proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur operasi, dan kontrol.

Pendekatan ini juga ciri dari pendekatan terstruktur. Bila digunakan pada tahap analysis system disebut juga dengan decision analysis karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen lebih dulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.







Keunggulan Metode Berorientasi Objek dibanding Pendekatan Terstruktur.

a.   Pendekatan Terstruktur
Pemrograman konvensional dengan COBOL, FORTRAN, Pascal, Basic serta C secara umum dikenal sebagai pemrograman berorientasi prosedur yang sering juga dinamakan dengan pemrograman terstruktur. Pada pendekatan terstruktur ini permasalahan dilihat sebagai urutan sesuatu yang harus dikerjakan, seperti menerima masukan, pemrosesan, kemudian menghasilkan keluaran.
Seperti pada gambar berikut :


 











Apa yang dilakukan pada pendekatan terstruktur terutama adalah menulis daftar perintah yang harus diikuti oleh komputer kemudian mengorganisasi perintah-perintah tersebut kedalam kelompok-kelompok yang dinamakan fungsi/prosedur. Dan umumnya menggunakan diagram alir (flow chart) untuk mengorganisasi aliran perintah dari satu aksi ke aksi yang lain.
Pada program multiguna (multi function) beberapa data yang penting dan sering digunakan ditempatkan secara global dan dapat diakses oleh semua fungsi-fungsi yang ada.

Karakteristik utama pada Pendekatan Terstruktur adalah :
·       Penekanan pada sesuatu yang harus dikerjakan (algorithma pemecahan masalah)
·       Program berukuran besar dipecah-pecah menjadi program-program yang lebih kecil.
·       Kebanyakan fungsi/prosedur berbagi data global
·       Data bergerak secara bebas dalam system, dari satu fungsi ke fungsi yang lain yang terkait.
·       Fungsi-fungsi mentransformasi data dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
·       Pendekatan adalah pendekatan atas ke bawah (top down approach)
Factor utama dari ditemukannya pendekatan berorientasi objek adalah karena ditemukannya kekurangan-kekurangan pada pendekatan terstruktur. Biaya pengembangan perangkat lunak berkembang sesuai dengan berkembangnya keinginan / kebutuhan pengguna, pemeliharaan yang sukar, lamanya penyelesaian suatu proyek yang hampir selalu terlambat, biaya pengembangan perangkat lunak yang sangat tinggi dan sebagainya. Pendekatan berorientasi objek membuat data terbungkus pada setiap fungsi dan melindunginya terhadap  perubahan tidak dikehendaki dari fungsi yang berada diluar.

Beberapa karakteristik yang menjadi ciri-ciri dari pendekatan yang berorientasi objek adalah :

·        Pendekatan lebih pada data dan bukannya pada prosedur / fungsi.
·        Program besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek
·        Struktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek-objek
·        Fungsi-fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalam suatu objek yang sama
·        Data tersembunyi dan terlindungi dari fungsi / prosedur yang ada diluar
·        Objek-objek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim message (pesan) satu sama lain
·        Pendekatan adalah dari bawah ke atas (bottom up approach)

Pendekatan berorientasi objek sangat menguntungkan sebab tidak membutuhkan “tool” yang berbeda dalam tiap tahap pengembangan system. Sebab itu dikenal pendekatan-pendekatan OOA (Object Oriented Analysis), OOD (Object Oriented Design), OOI (Object Oriented Implementation), serta OOT (Object Oriented Testing) yang semuanya menggunakan peralatan yang sama. Keuntungan lain adalah kita bisa menggunakan peralatan yang sama yang sudah dirancang dan diuji pada proyek-proyek sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar