MODUL 8
PEMBANGUNAN
DAN PENGEMBANGAN SIM
METODOLOGI BANGSIS SIM
Metodologi adalah :
Kesatuan metode, prosedur, konsep
pekerjaan, serta aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau
disiplin ilmu yang lain.
Metode adalah :
Suatu cara, teknik yang sistematis
untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi Pengembangan
Sistem adalah :
Metode atau prosedur yang digunakan
dalam mengembangkan suatu sistem informasi.
Dalam
mengembangkan suatu system informasi perlu digunakan suatu metodologi sebagai
pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan system.
Dengan mengikuti metode atau prosedur yang diberikan oleh metodologi,
pengembangan system diharapkan dapat berhasil. Urutan-urutan prosedur pemecahan
masalah ini sering disebut dengan istilah ALGORITHMA.
TAHAPAN BANGSIS SIM
- Tahap Investigasi Sistem
- Studi awal (initial investigation)
- Stude kelayakan (feasibility study)
- Tahap Analisis Sistem
- Pembahasan sistem yang berjalan
- Menentukan kebutuhan sistem baru
- Membuat rancangan sistem baru.
- Tahap Perancangan Sistem
- Rancangan dan spesifikasi teknik
- Pembuatan dan pengetesan program.
- Training user
- Tahap Implementasi Sistem
- Melakukan test sistem.
- Pemasangan dan peralihan sistem
- Review hasil implementasi
- Laporan pembangunan sistem.
PENDEKATAN BANGSIS SIM
Terdapat
beberapa pendekatan yang ada untuk mengembangkan system informasi yaitu :
- Pendekatan Terstruktur
- Pendekatan Bottom Up dan Top Down.(Metodologi Berorientasi Objek)
- Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
Karena banyak terjadi permasalahan di
pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan system yang
lebih baik mulai terasa dibutuhkan. Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan
pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi beberapa alat dan teknik supaya
berhasil. Pendekatan yang dimulai dari awal tahun 1970 ini disebut pendekatan
terstruktur.
- Pendekatan Bottom-Up dan Top-Down
Pendekatan bawah-naik (bottom-up
approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional di mana
transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk
menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan
informasi berdasarkan transaksi tersebut.
Pendekatan ini juga merupakan cirri
pendekatan klasik. Bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut data
analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah lebih dulu.
Informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan atas-turun (top-down
approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi.
Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan
organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah melakukan analisis
kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan maka selanjutnya
proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis
data, prosedur operasi, dan kontrol.
Pendekatan ini juga ciri dari
pendekatan terstruktur. Bila digunakan pada tahap analysis system disebut juga
dengan decision analysis karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen lebih dulu, kemudian data
yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
Keunggulan Metode
Berorientasi Objek dibanding Pendekatan Terstruktur.
a. Pendekatan
Terstruktur
Pemrograman konvensional dengan COBOL,
FORTRAN, Pascal, Basic serta C secara umum dikenal sebagai pemrograman
berorientasi prosedur yang sering juga dinamakan dengan pemrograman
terstruktur. Pada pendekatan terstruktur ini permasalahan dilihat sebagai
urutan sesuatu yang harus dikerjakan, seperti menerima masukan, pemrosesan,
kemudian menghasilkan keluaran.
Seperti pada gambar berikut :
![]() |
Apa
yang dilakukan pada pendekatan terstruktur terutama adalah menulis daftar
perintah yang harus diikuti oleh komputer kemudian mengorganisasi
perintah-perintah tersebut kedalam kelompok-kelompok yang dinamakan
fungsi/prosedur. Dan umumnya menggunakan diagram alir (flow chart) untuk
mengorganisasi aliran perintah dari satu aksi ke aksi yang lain.
Pada
program multiguna (multi function) beberapa data yang penting dan sering
digunakan ditempatkan secara global dan dapat diakses oleh semua fungsi-fungsi
yang ada.
Karakteristik utama
pada Pendekatan Terstruktur adalah :
·
Penekanan pada sesuatu yang harus
dikerjakan (algorithma pemecahan masalah)
·
Program berukuran besar dipecah-pecah
menjadi program-program yang lebih kecil.
·
Kebanyakan fungsi/prosedur berbagi data
global
·
Data bergerak secara bebas dalam system,
dari satu fungsi ke fungsi yang lain yang terkait.
·
Fungsi-fungsi mentransformasi data dari
satu bentuk ke bentuk yang lain.
·
Pendekatan adalah pendekatan atas ke bawah
(top
down approach)
Factor utama dari
ditemukannya pendekatan berorientasi objek adalah karena ditemukannya
kekurangan-kekurangan pada pendekatan terstruktur. Biaya pengembangan perangkat
lunak berkembang sesuai dengan berkembangnya keinginan / kebutuhan pengguna,
pemeliharaan yang sukar, lamanya penyelesaian suatu proyek yang hampir selalu
terlambat, biaya pengembangan perangkat lunak yang sangat tinggi dan
sebagainya. Pendekatan berorientasi objek membuat data terbungkus pada setiap
fungsi dan melindunginya terhadap
perubahan tidak dikehendaki dari fungsi yang berada diluar.
Beberapa karakteristik
yang menjadi ciri-ciri dari pendekatan yang berorientasi objek adalah :
·
Pendekatan
lebih pada data dan bukannya pada prosedur / fungsi.
·
Program
besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek
·
Struktur
data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek-objek
·
Fungsi-fungsi
yang mengoperasikan data tergabung dalam suatu objek yang sama
·
Data
tersembunyi dan terlindungi dari fungsi / prosedur yang ada diluar
·
Objek-objek
dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim message (pesan) satu sama
lain
·
Pendekatan
adalah dari bawah ke atas (bottom up approach)
Pendekatan berorientasi objek sangat
menguntungkan sebab tidak membutuhkan “tool” yang berbeda dalam tiap tahap
pengembangan system. Sebab itu dikenal pendekatan-pendekatan OOA (Object
Oriented Analysis), OOD (Object Oriented Design), OOI (Object Oriented
Implementation), serta OOT (Object Oriented Testing) yang semuanya menggunakan
peralatan yang sama. Keuntungan lain adalah kita bisa menggunakan peralatan
yang sama yang sudah dirancang dan diuji pada proyek-proyek sebelumnya.